Refleksi dan Argumen Kritis (4)
Anda telah membaca tulisan-tulisan Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan untuk membangun argumen kritis tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Pada tahap ini, Anda akan menulis argumen kritis Anda dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik sebagai berikut: |
Apa relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang memerdekakan murid” dengan peran saya sebagai pendidik?
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai “Pendidikan yang memerdekakan murid” memiliki relevansi yang signifikan dengan peran saya sebagai calon pendidik. KI Hajar Dewantara menekankan bahwa pendidikan tidak hanya mengenai pemberian ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan bimbingan terhadap semua kodrat (potensi alami yang dimiliki anak), sehingga mereka dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Dalam konteks ini, peran seorang pendidik menjadi sangat penting dalam membimbing atau menuntun anak-anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodrat alam dan zaman mereka. Sebagai seorang pendidik, relevansi dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara ini dapat diwujudkan dalam praktik sehari-hari. Saya dapat menjadi penuntun yang memberikan arahan dan bimbingan kepada anak-anak untuk mengembangkan potensi, karakter, dan kodrat alam mereka. Hal ini melibatkan pemahaman yang mendalam dan penghayatan terhadap nilai-nilai luhur budaya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Saya juga perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman, yaitu karakteristik lingkungan tempat anak-anak berada, serta perkembangan zaman yang terus berubah, sehingga pendidikan yang saya berikan dapat relevan dengan kebutuhan dan konteks anak-anak. Dengan demikian, pemikiran Ki Hadjar Dewantara memberikan landasan filosofis yang kokoh bagi peran saya sebagai pendidik, dan dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab saya sebagai pendidik. |