Mahasiswa membuat sebuah tulisan reflektif dalam bentuk artikel atau jurnal untuk menguatkan pemahaman tentang identitas manusia Indonesia dengan mengacu pada panduan berikut:
1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan;
Dari observasi yang dilakukan di sekolah PPL 1 identitas manusia Indonesia tercermin dengan jelas. Salah satu contoh nyata adalah adanya foto Garuda Pancasila yang dipajang di bagian tengah atas papan tulis setiap ruang kelas, disertai dengan foto presiden dan wakil presiden yang sedang menjabat. Tindakan ini menunjukkan komitmen sekolah dalam menjunjung tinggi simbol-simbol negara yang menjadi pedoman bagi kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui pengingatannya kepada siswa, bahwa Garuda Pancasila bukan hanya sekadar lambang negara, tetapi juga merupakan identitas kolektif kita sebagai warga negara Indonesia.
2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila yang ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.
Adapun penghayatan nilai-nilai Pancasila yang terdapat di sekolah PPL 1 adalah sebagai berikut:
Sila pertama,
Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan pembelajaran di sekolah di sekolah PPL 1 memiliki kebiasaan membaca do’a sebelum belajar. Peserta didik yang beragama non-muslim diberikan kesempatan untuk berdo’a sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut. Penghayatan kebhinekaan pada aspek keagamaan, juga ditunjukkan dengan Peserta didik dapat berteman dengan siapa saja tanpa melihat latar belakang agama yang dianut oleh temannya.
Sila ke dua
Penghayatan nilai pancasila pada sila kedua yang terdapat di sekolah PPL 1dapat terlihat pada peserta didik dan guru tidak membedakan satu sama lain berdasarkan latar belakang sosial yang berbeda. Sehingga siswa dapat saling menghargai perbedaan satu sama lain dan tidak saling mengucilkan. Selain itu, pada saat terdapat teman yang jatuh saat berlari peserta didik bergegas untuk menolong temannya tersebut.
Sila ke tiga
Penghayatan nilai pancasila pada sila ketiga di sekolah PPL 1diimplementasikan dengan peserta didik dibiasakan untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa bugis. Pihak sekolah juga melakukan kegiatan upacara bendera pada hari senin dan saat memperingati hari-hari besar nasional.
Sila Keempat
Penghayatan nilai pancasila pada sila keempat diimplementasikan dengan peserta didik melaksanakan voting untuk memilih ketua kelas dan melaksanakan diskusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di antara peserta didik.
Sila Kelima
Penghayatan nilai pancasila pada sila kelima diimplementasikan dengan cara Peserta didik dapat saling menghargai baik itu guru dan teman-teman yang ada di sekolah dan tidak saling meledek satu sama lain pada temannya yang memiliki keterbatasan. Peserta didik dapat bekerja sama dalam melakukan tugas atau kerja kelompok.
Berdasarkan berbagai hal yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang diterapkan di sekolah PPL 1sangat baik dalam menghadapi kebhinekaan. Penerapan sila-sila Pancasila dalam pembelajaran sudah diperkuat karena untuk membekali dan memantapkan pengetahuan dan keterampilan tentang hubungan baik warga negara Indonesia yang berpancasila.